HIV adalah virus yang menyerang kekebalan tubuh seseorang dalam
melawan infeksi dan kanker. Seseorang yang terserang Human
Immunodeficiency Virus (HIV) dikategorikan terkena AIDS jika jumlah
CD4 telah kurang dari 200. Ini berarti, seseorang yang terinfeksi HIV belum bisa dikatakan terkena
AIDS. Pasalnya, AIDS membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk berkembang dalam
tubuh.
HIV/AIDS
hingga kini tetap menjadi penyakit paling mematikan di dunia. Terutama, di
negara berpendapatan rendah dan menengah. Akan tetapi, pengobatan HIV dengan
terapi Antiretroviral (ART) bisa sedikit membuat nafas lega. Pasalnya, terapi
Antiretroviral memungkinkan seseorang yang positif HIV bisa hidup lebih lama
dan lebih sehat.
Berdasarkan
data WHO, di penghujung tahun 2013, terdapat sebanyak 32,6 juta orang yang
hidup dengan HIV di negara berpendapatan rendah dan menengah. Sebanyak 11,7
juta orang (36 persen) telah melakukan terapi Antiretroviral. Sementara itu,
penderita HIV di dunia diperkirakan mencapai 35 juta orang, di mana sebanyak
3,2 juta orang adalah anak-anak.
Apa saja
fakta mengenai HIV/AIDS yang perlu Anda ketahui? Simak di sini.
·
HIV menginfeksi sistem kekebalan tubuh
Infeksi
menyebabkan sistem kekebalan tubuh seseorang menurun dratis sehingga tubuh
tidak bisa menangkis serangan penyakit. AIDS adalah tahap terparah dari
infeksi HIV yang ditandai dengan munculnya berbagai infeksi atau gejala
yang berhubungan dengan kanker.
·
Cara penularan HIV
Inilah
cara penularan HIV:
1. Hubungan
intim tanpa perlindungan (kondom)
dengan orang yang terinfeksi HIV, baik melalui vagina maupun anus serta oral
seks.
2. Transfusi
darah yang terkontaminasi virus HIV.
3. Penggunaan
jarum suntik yang terkontaminasi virus HIV secara bersama-sama.
4. Menular
dari ibu yang terinfeksi HIV ke bayi saat hamil, melahirkan, dan menyusui.
Akan
tetapi, virus HIV tidak bisa menular melalui sentuhan, air mata, keringat, atau
ludah. Demikian pula menghirup udara yang sama dengan orang yang terinfeksi
HIV, berciuman atau memeluk. Virus HIV juga tidak menular melalui gigitan
serangga atau hewan yang sebelumnya menggigit penderita HIV Positif. Lagi pula
virus HIV hanya hidup dalam waktu singkat dalam tubuh serangga.
·
Cara mencegah HIV
Ada
beberapa cara mencegah HIV yaitu:
1. Melakukan
hubungan intim yang aman, misalnya memakai kondom. Dan, tidak berganti-ganti
pasangan hubungan intim.
2. Melakukan
tes dan pengobatan infeksi menular
seksual, termasuk HIV.
3. Tidak
menggunakan obat-obatan terlarang dan memakai jarum suntik bersama-sama.
4. Memastikan
transfusi darah sudah terbukti bebas dari HIV.
5. Melakukan
terapi Antiretroviral untuk mencegah HIV bertambah
banyak di dalam tubuh supaya sel kekebalan tubuh bisa bertahan lebih lama untuk
melindungi tubuh dari infeksi.
·
Gejala HIV
Seseorang
yang terinfeksi HIV bisa saja baru menunjukkan gejala bila sudah bertahun-tahun
terinfeksi. Akan tetapi, ada juga orang yang menunjukkan gejala HIV positif
setelah 10 hari hingga berminggu-minggu terinfeksi. Gejala awal HIV mirip flu
seperti demam, rasa lelah, ruam, dan radang
tenggorokan. Gejala ini bisa reda setelah berminggu-minggu. Oleh
karena itu, satu-satunya cara untuk memastikan adalah menjalani tes HIV.
·
Berbahayakah bila wanita hamil saat ia divonis
HIV Positif?
Wanita
yang terinfeksi HIV positif bisa menularkan virus ini kepada janin yang sedang
ia kandung, termasuk saat melahirkan dan menyusui. Tapi, Anda bisa memperkecil
risiko penularan dengan melakukan kontrol ke dokter untuk mendapatkan
pengobatan penekan pertumbuhan virus yang tepat.
·
Amankah bila Anda dan pasangan yang positif
terkena HIV berhubungan seks tanpa pelindung?
Anda dan
pasangan tetap harus menggunakan pengaman saat berhubungan intim untuk mencegah
penularan infeksi menular seksual dan berbagai jenis virus HIV lainnya yang
bisa saja tidak mempan diobati obat anti-HIV.
·
Apakah penderita HIV Positif pasti terkena
penyakit infeksi lain yang berhubungan dengan HIV?
Penderita
HIV Positif memang lebih rentan terkena penyakit menular seksual, pneumocystis
pneumonia, tuberkulosis, candidiasis, cytomegalovirus,
and toksoplasma. Cara pencegahannya adalah mengonsumi obat-obatan untuk
menangani HIV, pola hidup seksual yang sehat, dan menghindari konsumsi makanan
mentah. (AI)
Ditinjau oleh Dr. Aria Wibowo
Ditinjau oleh Dr. Aria Wibowo
No comments:
Post a Comment